Penjualan Furniture DiJabotabek Merosot Tajam

JAKARTA - Masuknya produk China pascarealisasi China Asean Free Trade Area (CAFTA) sangat berdampak terhadap penjualan furniture asal Indonesia.
 
Menurut Direktur Utama Mediatama Bina Kreasi Bramantyo, dalam setahun terakhir serbuan produk China ini cukup berpengeruh terhadap penjualan furniture ini.

“Industri mebel dapat siangan dari Cina, tapi kita punya kelebihan dari bahan kayu,” kata Bramantyo dalam acara Indonesia Furniture Fair 2010, Gedung JCC, Minggu (14/11/2010) kemarin.

Dia mengungkapkan, pengusaha futniture asal Indonesia membidik pasar kalangan dewasa dengan mengedepankan astistik klasik dan dari bahan baku kayu. Sementara produk China banyak diminati oleh anak-anak muda dengan bahan tiruan.

Bramantyo mengakui nilai eskpor mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Karena itu, pihaknya pesmistis nilai ekspor furniture tahun ini bisa menyamai tahun lalu sebesar USD2,7 miliar.

“Ekspor furniture dari Indonesia tahun 2009 baru memenuhi 3 persen dari kebutuhan dunia sebesar USD300 juta,” terangnya.

Pihaknya melakukan berbagai upaya agar bisnis furniture kembali bergairah melalui pameran. Diharapkan melalui pameran ini nilai transaksinya mencapai Rp20 miliar.

Sasaran utama dari pameran ini adalah konsumen di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). “75 persen pangsa pasar kami berasal dari Jabodetabek,” tuturnya.(Ahmad Baidowi/Koran SI/wdi)

←   → Beranda
 

PRESENTASI INVESTRA

CONTOH PRESENTASI ASURANSI PERUSAHAAN

KOMENTAR KLIK DISINI

PRODUK UNIT LINKED

PRODUK TABUNGAN DAN INVESTASI

PRODUK PERLINDUNGAN JIWA

PRODUK PRODUK TAMBAHAN (RIDERS)

FILM PENTINGNYA ASURANSI

Pengikut